Menjadi kaya dan sukses tentunya merupakan impian besar setiap pengusaha. Namun kenyataanya, jalan menuju impian itu tidaklah mudah dan beragam prosesnya. Kondisi yang pas-pasan kadang menjadi kendala, kemudian terlintas di benak kita, “Apakah kita bisa mengubah nasib?”
Ada yang dengan mudahnya ia meraih kesuksesan, ada yang harus terjatuh berjuta kali, bahkan ada yang stuck di hasil yang sama setiap tahunnya sampai ia mengklaim bahwa ini memang takdir untuknya.
Pernah berpikir nggak, “kenapa ya hidup kok gini-gini aja? apakah saya memang ditakdirkannya seperti ini saja?”
Apakah teman-teman termasuk orang yang percaya takdir itu sudah mutlak ditentukan oleh Allah dan tidak bisa diganggu gugat?
Atau sebaliknya, teman-teman percaya kepada takdir muallaq? Takdir yang hasilnya dipengaruhi ikhtiar manusia. Sebagian dari kita pasti bertanya-tanya, memangnya ketetapan Allah SWT bisa berubah?
Ternyata, Ada Beberapa Pertimbangan yang Menyatakan Takdir Bisa Diubah Loh!! Diantaranya:
– Ketetapan Allah masih bisa dihapus atau diteruskan. “Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)” ―QS. Ar Ra’d [13]: 39
– “Tiada yang bisa menolak takdir Allah, kecuali doa.” (HR. Tirmidzi, Hakim, Ahmad, dan Ibnu Majah).
– Salah satu keutamaan silaturahmi bisa memanjangkan umur. “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi,” (HR. Bukhari – Muslim)
– “Sesungguhnya bersedekah itu dapat memadamkan kemarahan Allah dan menolak takdir yang buruk.” (HR. Tirmidzi). “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak.” (HR. Thabrani).
Dan masih banyak lagi hal yang memungkinkan takdir bisa diubah walaupun sudah ditetapkan. Maka jangan putus harapan, terlebih lagi jika kita ingin mengubah nasib.
Berikut Ini Ada Beberapa Variabel untuk Mengubah Nasib :
1. Ilmu
Ilmu pasti berbekas. Niatkan diri kita untuk selalu menuntut ilmu. Alhamdulillah di BP ilmu-ilmu berlimpah ruah, mulai dari bisnis, parenting, kajian agama, dsb. Tinggal ikuti saja pembinaan dan arahan mentor.
Kalau kita azzam nya kuat, kebetulan kebetulan baik itu akan dihadirkan oleh Allah.
2. Ikhtiar
Ikhtiar itu ada dua, yaitu ikhtiar langit dan ikhtiar bumi. Jangan hanya doa yang menjadi ikhtiar langit yang diperjuangkan, namun harus berjalan selaras dengan ikhtiar bumi. Ikhtiar harus sesuai dengan apa yang kita niatkan, sesuai dengan apa yang kita ucapkan.
Jangan sampai kata-kata kita tidak tertuang pada niat kita. Jangan hanya ingin mencapai ini ingin mencapai itu, ingin melakukan ikhtiar ini dan itu tapi tidak dikerjakan.
3. Sedekah materi
Kenapa harus materi jika senyum kita juga bisa jadi sedekah? Karena bagi kita, uang itu penting, maka itu yang harus dikorbankan.
Contoh, donor darah itu baik dan termasuk sedekah, tapi kita merasa gak rugi memberinya, malah happy karena dapat makanan setelahnya.
Berbeda dengan materi, terkadang kita masih berpikir untuk memberikannya. Apa yang berharga baginya, itulah yang disedekahkan.
Yakinlah, apapun yang kita lakukan secara horizontal itu langsung berbalas.
4. Selaras
Pastikan kita selaras dengan orang tua, mertua, pasangan, dan anak. Rumah kita harus menjadi jannah. Jika kita bahagia, rezeki akan jadi lancar.
Selaras = percepatan, sebaliknya tidak selaras = perlambatan
5. Perniagaan
Jika kita kerja, kecepatannya terbatas. Berbeda dengan bisnis, percepatannya cepat. Karena 9 dari 10 pintu rezeki ada di perdagangan, maka 90% rezeki dari perniagaan.
90% ini dibagi dengan pengusaha yang hanya 4% di Indonesia. 10% sisanya dibagi oleh yang kerja yang jumlahnya 96%. Betul apa betul?🤭
Yuk semangat, masih banyak takdir yang bisa kita perjuangkan!
Semoga bermanfaat😊🙏
Penulis asli : Kak Fuja (Leader BP Komunitas Bee Corps).
*Tulisan diedit seperlunya dengan target kata kunci google.
